Table of Contents
TogglePendahuluan
Perjanjian Pra Nikah adalah kesepakatan tertulis antara calon suami dan istri sebelum menikah. Isinya mengatur hal-hal penting seperti pemisahan harta, pembagian pendapatan, tanggung jawab atas utang, dan hak masing-masing pasangan selama pernikahan. Tujuan perjanjian ini adalah untuk memberikan kejelasan dan perlindungan hukum bagi kedua pihak agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
Perjanjian pranikah memberikan manfaat penting khususnya bagi pelaku usaha, yakni terlindunginya aset pribadi dan bisnis dari potensi sengketa jika terjadi perceraian. Dengan pemisahan harta yang jelas, keuangan usaha tetap aman, operasional bisnis tidak terganggu, dan kepemilikan aset tetap terjaga secara hukum.
Pengertian
Perjanjian Pra Nikah merupakan dokumen resmi yang dibuat oleh calon pasangan sebelum menikah untuk mengatur kepemilikan dan pengelolaan harta selama pernikahan. Aturan mengenai hal ini tercantum dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Perjanjian ini harus disahkan oleh pejabat pencatat nikah agar sah secara hukum dan bertujuan melindungi hak masing-masing pihak atas aset serta tanggung jawab keuangan di kemudian hari.
Hal-hal Yang Diatur Dalam Perjanjian Pra Nikah
- Pembagian Harta Benda
Perjanjian pra nikah mengatur pembagian harta jika terjadi perceraian atau perpisahan, diantaranya :
- Suami/isteri dapat menentukan cara membagi harta yang dimiliki sebelum dan selama pernikahan, termasuk hak kepemilikan dan pengelolaannya.
- Segala bentuk utang dan piutang yang dimiliki oleh suami atau istri sebelum menikah tetap menjadi tanggung jawab masing-masing, kecuali jika disepakati bersama untuk ditanggung bersama dengan batasan tertentu.
- Harta bawaan dalam perkawinan yakni harta yang sudah ada sebelum adanya ikatan perkawinan, baik harta yang diperoleh dari usaha masing-masing maupun dari hibah ataupun warisan.
- Istri memiliki hak penuh untuk mengelola dan menggunakan harta pribadinya, baik berupa aset bergerak maupun tidak bergerak. Ia juga berhak atas hasil dari aset tersebut serta pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan atau sumber lainnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
- Dukungan Finansial
Perjanjian pranikah tidak hanya mengatur soal harta, tetapi juga kewajiban finansial antara pasangan, seperti pembagian pendapatan dan nafkah. Dengan adanya pengaturan ini, pasangan memiliki kejelasan hak dan tanggung jawab keuangan selama pernikahan maupun jika terjadi perceraian, sehingga dapat mencegah konflik di kemudian hari.
- Hak Asuh Anak
Perjanjian pranikah juga bisa mencakup pengaturan hak asuh anak jika terjadi perceraian. Melalui perjanjian ini, pasangan dapat menyepakati tanggung jawab atas perawatan dan pendidikan anak sejak awal, sehingga menjaga kepastian hukum dan menghindari sengketa hak asuh di kemudian hari.
Dasar Hukum Perjanjian Pra Nikah
Pasal 29 UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Pernikahan
“Pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan, kedua pihak atas persetujuan bersama dapat mengadakan perjanjian tertulis yang disahkan oleh Pegawai pencatat perkawinan, setelah mana isinya berlaku juga terhadap pihak ketiga sepanjang pihak ketiga tersangkut”.
Berdasarkan ketentuan tersebut, perjanjian pranikah harus dibuat sebelum pernikahan dilangsungkan. Namun, bagaimana jika pasangan sudah menikah dan baru ingin membuat perjanjian perkawinan? Apakah masih bisa didaftarkan secara hukum? Penjelasan lengkap mengenai pembuatan perjanjian perkawinan setelah menikah akan dibahas pada bagian berikutnya.
Bolehkan Perjanjian Pra Nikah dibuat setelah Pernikahan
Perjanjian Pra Nikah bisa dibuat ketika suami/istri sudah dalam suatu ikatan nikah, yang bentuk perjanjiannya ialah terkait dengan Pemisahan Harta. Hal tersebut sesuai dengan Putusan MK Nomor 69/PUU-XII/2025.
“Pada waktu, sebelum dilangsungkan atau selama dalam ikatan perkawinan kedua belah pihak atas persetujuan bersama dapat mengajukan perjanjian tertulis yang disahkan oleh pegawai pencatat perkawinan atau notaris, setelah mana isinya berlaku juga terhadap pihak ketiga sepanjang pihak ketiga tersangkut”
Setelah adanya putusan tersebut, proses pencatatan atau pengesahan perjanjian pranikah tidak lagi dilakukan melalui Pengadilan Negeri, melainkan langsung dicatat oleh instansi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) di daerah masing-masing.
baca juga: Mudahnya Mendirikan Perkumpulan dengan Jasa Buat Perkumpulan
Perjanjian Pra Nikah Untuk Pengusaha
Perjanjian pranikah kini bukan hanya menjadi dokumen hukum semata, tetapi kebutuhan penting bagi para pelaku usaha. Bagi seorang pengusaha, risiko kehilangan aset pribadi atau terganggunya stabilitas bisnis akibat masalah rumah tangga bisa menjadi mimpi buruk.
Di sinilah pentingnya Perjanjian Pra Nikah bagi pengusaha sebagai tameng hukum yang melindungi antara urusan pribadi dan aset bisnis.
Melalui perjanjian pranikah, pengusaha dapat memisahkan secara jelas mana harta pribadi dan mana aset usaha. Jika suatu saat terjadi perceraian atau perpisahan, aset bisnis tetap aman dan tidak ikut terseret dalam sengketa rumah tangga. Tanpa perjanjian ini, modal usaha, aset perusahaan, hingga kepemilikan saham bisa terancam secara hukum.
Oleh karena itu, membuat perjanjian pranikah bagi pelaku usaha adalah langkah bijak untuk menjaga keamanan finansial dan keberlangsungan bisnis di masa depan.
Lindungi asetmu sebelum menikah. Hindari konflik di masa depan bersama EasyLegal!