Usaha Kecil Menengah

« Back to Glossary Index

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah jenis usaha yang memiliki skala lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan besar, baik dalam hal jumlah karyawan, omset, maupun aset. UKM memainkan peran penting dalam perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di negara berkembang.

Ciri-ciri Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

  1. Ukuran Usaha
    • Usaha kecil biasanya memiliki omzet tahunan yang terbatas, seringkali di bawah Rp 5 miliar.
    • Usaha menengah memiliki omzet lebih besar, biasanya antara Rp 5 miliar hingga Rp 50 miliar.
  2. Jumlah Karyawan
    • Usaha kecil biasanya mempekerjakan kurang dari 20 orang.
    • Usaha menengah dapat mempekerjakan antara 20 hingga 100 orang, tergantung sektor dan lokasi usaha.
  3. Aset
    • Aset usaha kecil umumnya terbatas pada properti dan peralatan yang digunakan dalam operasional sehari-hari.
    • Usaha menengah memiliki aset yang lebih besar dan lebih beragam, termasuk properti, mesin, dan kendaraan operasional.
  4. Jenis Produk atau Layanan
    • Produk atau layanan yang ditawarkan oleh UKM biasanya lebih spesifik dan terkadang terfokus pada pasar lokal atau niche tertentu.

Manfaat UKM

  1. Penciptaan Lapangan Pekerjaan
    UKM adalah penyedia pekerjaan terbesar di banyak negara, termasuk Indonesia. Mereka menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, terutama di sektor-sektor seperti perdagangan, manufaktur, dan jasa.
  2. Mendorong Inovasi
    UKM seringkali lebih fleksibel dan kreatif dalam berinovasi, menawarkan produk dan layanan baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan cara yang lebih personal.
  3. Stabilitas Ekonomi
    Karena UKM tersebar di berbagai sektor dan lokasi, mereka berperan sebagai penopang stabilitas ekonomi, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi.
  4. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
    UKM memberi peluang kepada masyarakat, terutama di pedesaan, untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup mereka.

Kendala yang Dihadapi UKM

  1. Akses Pembiayaan
    UKM sering kali kesulitan mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan karena keterbatasan jaminan atau riwayat kredit yang belum terbentuk dengan baik.
  2. Persaingan Pasar
    UKM harus bersaing dengan perusahaan besar yang memiliki sumber daya lebih besar, sehingga seringkali sulit untuk mempertahankan daya saing.
  3. Keterbatasan Teknologi
    Banyak UKM yang belum memanfaatkan teknologi terbaru dalam operasional mereka, yang bisa membatasi efisiensi dan daya saing.
  4. Keterbatasan Sumber Daya Manusia
    UKM sering menghadapi masalah dalam hal pengelolaan sumber daya manusia karena terbatasnya anggaran untuk pelatihan dan pengembangan karyawan.

Dukungan Pemerintah untuk UKM

Pemerintah seringkali menyediakan berbagai program dukungan untuk UKM, seperti:

  • Pembiayaan yang Terjangkau: Kredit usaha rakyat (KUR), bantuan modal usaha.
  • Pelatihan dan Pembinaan: Program peningkatan kapasitas dalam hal manajemen, pemasaran, dan teknologi.
  • Fasilitas Perizinan: Mempermudah proses pendaftaran dan perizinan untuk memulai usaha.

 

« Back to Glossary Index